MENGENDALIKAN PENYAKIT PADA TANAMAN PADI
SECARA TERPADU MENGGUNAKAN PRINSIP INTEGRATED PEST MANAGEMANT
SECARA TERPADU MENGGUNAKAN PRINSIP INTEGRATED PEST MANAGEMANT
Memperhatikan
berbagai efek negatif yang terjadi dari penggunaan bahan kimia dalam dunia
pertanian, maka mulai diadakan penelitian-penelitian yang mengarah kepada
penggunaan jasad hidup untuk penanggulangan kerusakan di dunia pertanian, yang
dikenal dengan pengendalian biologi ("Biologic control"). Dalam
metode ini dimanfaatkan serangga dan mikro organisme yang bersifat predator,
parasitoid, dan peracun. Usaha untuk meningkatkan hasil pertanian terus
berlanjut dengan memperhatikan aspek keamanan lingkungan, kesehatan manusia dan
ekonomi, maka muncul istilah "integrated pest control", integrated
pest control dan selanjutnya menjadi integrated pest management (IPM), yang
dikenal dengan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) juga ada istilah Pengelolaan Tanaman
Terpadu (PTT). Sebelum kami menjelaskan cara pengendalian hama tanaman padi
secara terpadu maka sebelum membahasnya lebih lanjut kami menyarankan untuk
mempelajari " Managemen Pengendalian Hama dan Penyakit Secara Terpadu
" dengan memberikan informasi
mengenai penyakit-penyakit pada tanaman padi.
PENYAKIT
TANAMAN PADI
1. Penyakit tungro dan wereng hijau
Serangan
penyakit tungro depot meluas dengan cepat terutama bile faktor pendukung
seperti tingginya kepadatan populasi serangga penular, tersedianya sumber
inokulan, adanya pertanaman varietas peka, pola tanam tidak serempak serta
faktor lingkungan yang sesuai. Serangan menyebabkan terjadinya kerusakan
tanaman yang tidak bisa sembuh kembali, sehingga mengakibatkan penurunan
kualitas maupun kuantitas produksi.
Wereng hijau (Nephotettix
virescens Distant) umumnya tidak langsung merusak tanaman padi, tetapi
bertindak sebagai penular atau vektor penyakit virus tungro. Pengendalian
dengan waktu tanam yang tepat dan rotasi varietas telah berhasil di Sulawesi
Selatan namun pada kondisi pola tanam tidak teratur, pergiliran varietas kurang
berhasil, seperti di Bali dan Jawa Tengah.
Pada saat ini petani dalam bercocok tanam agak berbeda
dari beberapa tahun yang lalu, kalau dahulu para petani (petani budidaya padi )
melakukan penanaman serentak dalam satu daerah tertentu selah olah ada yang
memberi komando, sedangkan pada akhir-akhir ini petani cenderung
sendiri-sendiri dalam melakukan pola bercocok tanamnya. Menurut pengamatan
penulis banyak ditemukan tanaman padi yang berbeda jauh waktu penanamannya
terbukti pada satu hamparan persawahan yang bersebelahan, lahan satu sudah siap
panen sedangkan lahan disebelahnya tanaman padinya dalam proses bunting susu.
Hal ini menyebabkan populasi hama atau penyakit di daerah tersebut selalu ada /
tidak terputus siklusnya. Jika hal ini terus berlanjut maka keberadaan hama
atau penyakit dihamparan tersebut akan selalu ada.
Pengendaliannya
adalah:
* Usahakan menanam serentak minimal 20 hektar
* Gunakan varietas padi yang tahan terhadap virus tungro atau tahan serangga penular wereng wijau.Varietas tahan wereng hijau menentukan >70% keberhasilan pengendalian tungro
* Buat persemaian setelah lahan dibersihkan dari gulma teki dan eceng gondok. Buang tanaman padi yang terinfeksi agar tidak menjadi sumber virus.
* Lakukan penanaman jajar legowo dua atau empat baris dapat menekan pemencaran wereng hijau.
* Sawah jangan dikeringkan karena merangsang pemencaran wereng hijau sehingga memperluas penyebaran tungro.
* Kendalikan populasi Vektor virus dengan mengendalikan hama wereng hijau
2. Penyakit hawar daun bakteri (HDB) pada Tanaman Padi
Penyakit hawar daun bakteri Xanthomonas oryzae pv oryzae dapat terjadi melalui air, angin, dan benih. Infenksi terjadi melalui luka/lubang alami (stomata).
* Usahakan menanam serentak minimal 20 hektar
* Gunakan varietas padi yang tahan terhadap virus tungro atau tahan serangga penular wereng wijau.Varietas tahan wereng hijau menentukan >70% keberhasilan pengendalian tungro
* Buat persemaian setelah lahan dibersihkan dari gulma teki dan eceng gondok. Buang tanaman padi yang terinfeksi agar tidak menjadi sumber virus.
* Lakukan penanaman jajar legowo dua atau empat baris dapat menekan pemencaran wereng hijau.
* Sawah jangan dikeringkan karena merangsang pemencaran wereng hijau sehingga memperluas penyebaran tungro.
* Kendalikan populasi Vektor virus dengan mengendalikan hama wereng hijau
2. Penyakit hawar daun bakteri (HDB) pada Tanaman Padi
Penyakit hawar daun bakteri Xanthomonas oryzae pv oryzae dapat terjadi melalui air, angin, dan benih. Infenksi terjadi melalui luka/lubang alami (stomata).
Pengendaliannya
adalah:
* Penanaman varietas tahan merupakan salah satu cara pengendalian, namunketahanan verietas saat ini di Indonesia bersifat spesifik lokasi karena strain HDB berbeda-beda. Saat ini terdapat strain III, IV, V, VI, VII, dan VIII.
* Amati kerusakan tanaman, bila keparahan penyakit melebihi 20% maka gunakan bakterisida Agrep.
* Lakukan rotasi tanaman, dan pupuk N yang digunakan jangan berlebihan.
* Penanaman varietas tahan merupakan salah satu cara pengendalian, namunketahanan verietas saat ini di Indonesia bersifat spesifik lokasi karena strain HDB berbeda-beda. Saat ini terdapat strain III, IV, V, VI, VII, dan VIII.
* Amati kerusakan tanaman, bila keparahan penyakit melebihi 20% maka gunakan bakterisida Agrep.
* Lakukan rotasi tanaman, dan pupuk N yang digunakan jangan berlebihan.
3.
Penyakit Bercak Daun Coklat ( Helmintosporium oryzae )
Gejala kerusakan :
Merusak pelepah daun, malai dan buah yang baru tumbuh serta pada tahap pembibitan yang baru tumbuh. Gejala pada biji / bulir padi adalah bulir berbercak-bercak coklat tetapi masih berisi( bernas) apabila biji tersebut ditanam akan mengalami pembusukan pada saat biji mulai berkecambah dan apabila kecambah tumbuh akan segera mati. Gejala pada tanaman padi dewasa akan mengalami busuk kering.
Gejala kerusakan :
Merusak pelepah daun, malai dan buah yang baru tumbuh serta pada tahap pembibitan yang baru tumbuh. Gejala pada biji / bulir padi adalah bulir berbercak-bercak coklat tetapi masih berisi( bernas) apabila biji tersebut ditanam akan mengalami pembusukan pada saat biji mulai berkecambah dan apabila kecambah tumbuh akan segera mati. Gejala pada tanaman padi dewasa akan mengalami busuk kering.
Pengendaliannya
:
1. Merendam benih dengan air hangat dengan penambahan Fungisida
2. Gunakan pemupukan yang berimbang akan mengurangi tingkat serangan
3. Gunakan Varietas padi yang tahan terhadap penyakit bercak daun coklat
1. Merendam benih dengan air hangat dengan penambahan Fungisida
2. Gunakan pemupukan yang berimbang akan mengurangi tingkat serangan
3. Gunakan Varietas padi yang tahan terhadap penyakit bercak daun coklat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar