A. Ulat penggerek polong (Etiella
zinckenella)
Penggerek polong dikenal dengan nama
Etiella zinckenella, E. Hobsoni, Pod Borer,atau
Lima Bean Borer
. Hama ini merupakan hama utama pada kedelai, selain kumbang kedelai.
Tanaman inang hama ini antara lain
Crotalaria strata,
orok-orok, kacang tunggak,
kacang krotok, dan
Teprosiacandida
Ciri-ciri Etiella spp. :
• Ngengat berwarna kuning keabu-abuan dengan ukuran 1.7-2.5 cm, dan aktif pada malam hari serta sangat menyukai cahaya.
• Ngengat betina dapat bertelur sekitar 73-204 butir yang diletakkan pada bagian bawah kelopak bunga dan polong kedelai, berbentuk lonjong dan berukuran 0,6 mm. Telur muda berwarna putih mengkilap dan setelah tua menjadi jingga berbintik-bintik merah. Telur menetas pada umur kurang lebih 3-4 hari.
• Ulat yang baru menetas berjalan-jalan di permukaan polong selama beberapa waktu, kemudian menggerek ke dalam polong dan memangsa biji kedelai. Ulat berwarna hijau kekuningan sampai merah muda dengan bagian punggung bergaris hitam.
• Lama stadium ulat kurang lebih 12-19 hari, dengan rata-rata 15 hari.
• Pupa atau kepompong berada dalam tanah dengan kedalaman 2-3 cm, berwarna cokelat, berbentuk bulat lonjong dengan ukuran 1.5 cm.
• Lama stadium kepompong kurang lebih 8-13 hari dengan rata-rata 11 hari.
Gejala serangan :
• Ulat menggerek polong kedelai kemudian hidup dan tinggal di dalam polong dan memakan biji kedelai yang masih utuh.
• Ulat menyebabkan kerusakan pada polong muda dan tua.
• Ulat juga sering merusak bunga, yang pada akhirnya menyebabkan kegagaln pembentukan buah atau polong.
• Kerusakan polong muda mengakibatkan biji kedelai tidak berkembang dan polong rontok.
• Pada tingkat serangan tinggi, kerugian hasil dapat mencapai lebih dari 90%.
Klasifikasi
Kingdom : animalia
filum : arthropoda
class : insecta
ordo : Lepidoptera
family : pyralidae
subfamily : phycitinae
genus : etiella
species : etiella zinckenella
filum : arthropoda
class : insecta
ordo : Lepidoptera
family : pyralidae
subfamily : phycitinae
genus : etiella
species : etiella zinckenella
Gejala
Gejala kerusakan tanaman
akibat serangan hama ini adalah terdapatnya bintik atau
lubang berwarna cokelat tua pada kulit polong, bekas jalan masuk larva kedalam biji. Seringkali, pada lubang bekas gereka
terdapat butir-butir kotoran kering yang
berwarna coklat muda dan terikat benang pintal atau sisa-sisa bijiterbalut
benang pintal.Merusak biji dengan menggerek kulit polong muda dan kemudian
masuk sertamenggerek biji, sebelum menggerek larva baru menetas menutupi dirinyadengan selubung putih hingga ada bintik coklat tua
sebagai jalan masuk hamatersebut.
Morfologi dan biologi
Hama ini mempunyai panjang
tubuhnya antara 8-11 mm, panjang sayapnyaantara 19-27 mm,sayapnya lebih panjang
daripada abdomen. Perkembangantelurnya antara 4-21 hari , larvanya antara
19-40 hari,sedangkan perkembangan pupanya antara 12-18 hari, umur imago lebih kurang 20 hari, rata-rataimagonya
bertelur antara 100-600 butir telur dan perkembangannya tergantung pada
suhu lingkungan. Ngengat hama ini
berwarna keabu-abuan pada bagian tepi sayap ada pembatas berwarna
kuning muda, rentangan sayapnya antara 24-27 mm. Telur
berwarna putih mengilap dan berubah menjadi kemerah-merahan
larvanya berwarna putihkekuningan. Kepala
lebih besar dari pada badan dan berwarna coklat sampaihitam.
Ekologi
Penyebaran hama ini dominan pada daerah tropis.Hama ini umumnyamenyerang pada bulan mei hingga juni tetapi umumnya pada pada pertengahan bulan juni. Selain pada kedelai, hama ini juga menyerang Crotalaria striata,kacang tunggak, kacang kratok (Phaseolus lunatus), Tephrosia candida, kacanghijau dan kacang tanah
Siklus hidup
Telur diletakkan berkelompok 4-15 butir di
bagian bawah daun, kelopak bunga atau padapolong.Telur berbentuk
lonjong,diameter0,6mm.pada saatdiletakkan telur berbah kemerahan dan berwarna warna putih mengkilap,kemudian berwarna jingga
ketika akan menetas. Setelah 3-4 hari, telur menetasdan keluar ulat berwarna putih kekuningan, kemudian berubah menjadi
hijaudengan garis merah memanjang . Ulat instar 1 dan 2 menggerek
polong daun,menggerek biji dan hidup di dalam biji. Setelah instar 2,
ulat hidup di luar biji.Dalam satu polong
sering dijumpai lebih dari 1 ekor ulat. Ulat instar akhir mempunyai panjang 13-15 mm dengan lebar 2-3 mm.
Kepompong berawarnacoklat dengan panjang 8-10 mm dan lebar 2 mm,
dibentuk dalam tanah denganterlebih dahulu membuat sel dari tanah. Setelah 9-15
hari, kepompong berubahmenjadi ngengat.
Pengendalian
Pengendalian hama penggerek polong sebaiknya dilakukan
secara terpadu atau PHT yaitu suatu cara pengendalian hama yang didasarkan pada
pertimbangan ekologi dan efisiensi ekonomi dalam rangka pengelolaan ekosistem
yang berwawasan lingkungan yang berkelanjutan. Penggunaan pestisida merupakan
alternative terakhir yang apabila serangan hama penggerek polong telah
melampaui batas ambang kendali yaitu bila telah ditemukan kerusakan polong
sekitar 2,5% atau terdapat 2 ekor ulat per tanaman saat tanaman kedelai berumur
lebih dari 45 hari.
1. Pengolahan tanah minimum 1 (satu) kali
2. Jarak tanam 30 cm x 20 cm3. Cara tanam yaitu tunggal 2-3 cm
4. Jumlah tanaman per rumpun adalah 2 benih per lobang
5. Pemupukan Urea 50 kg, TSP 100 kg dan KCL 100 kg/ha
6. Penyiangan dilakukan 2 kali yaitu 20 dan 40 hari setelah tanam
7. Pembumbunan dilakukan 1 kali yaitu 20 hari setelah tanam
8. Pengendalian hama dan penyakit yaitu:- Untuk perlakuan benih digunakan Furadan minimal 3 gram- Selama penanaman digunakan Decis 2,5 EC dalam takaran 0,5 cc /liter dan Metonyl 2 cc per liter pada umur 25 hari setelah tanam.
9. Musuh alami menggunakan Parasitoid telur, Trichogrammatoid ea bactrae bactrae (Hymenoptera: Trichogrammatidae). Parasit
2. Jarak tanam 30 cm x 20 cm3. Cara tanam yaitu tunggal 2-3 cm
4. Jumlah tanaman per rumpun adalah 2 benih per lobang
5. Pemupukan Urea 50 kg, TSP 100 kg dan KCL 100 kg/ha
6. Penyiangan dilakukan 2 kali yaitu 20 dan 40 hari setelah tanam
7. Pembumbunan dilakukan 1 kali yaitu 20 hari setelah tanam
8. Pengendalian hama dan penyakit yaitu:- Untuk perlakuan benih digunakan Furadan minimal 3 gram- Selama penanaman digunakan Decis 2,5 EC dalam takaran 0,5 cc /liter dan Metonyl 2 cc per liter pada umur 25 hari setelah tanam.
9. Musuh alami menggunakan Parasitoid telur, Trichogrammatoid ea bactrae bactrae (Hymenoptera: Trichogrammatidae). Parasit
oid larva,Baeognatha spp.dan
Phanerotoma sp. (Hymenoptera: Braconidae
10. Semprot insektisida
10. Semprot insektisida
Tidak ada komentar:
Posting Komentar