istri tercinta ku

my live my world

Hidup itu realita....

hidup itu bukan fiktif

hidup itu hanya sekali

hidup itu mewarnai

hidup itu bermanfaat

hidup itu penuh tantangan

jadi gunakan nya hidup mu sebelum punyamu tidak hidup lagi...

Rabu, 24 Juli 2013

hama utama pada kedelai beserta klasifikasi,ekobiologi,pengendalian,seranggan


A. Ulat penggerek polong (Etiella zinckenella)
Penggerek polong dikenal dengan nama
 Etiella zinckenella, E. Hobsoni, Pod Borer,atau    
 Lima Bean Borer 
. Hama ini merupakan hama utama pada kedelai, selain kumbang kedelai. Tanaman inang hama ini antara lain
Crotalaria strata,
orok-orok, kacang tunggak, kacang krotok, dan
Teprosiacandida


Ciri-ciri Etiella spp. :
• Ngengat berwarna kuning keabu-abuan dengan ukuran 1.7-2.5 cm, dan aktif pada malam hari serta sangat menyukai cahaya.
• Ngengat betina dapat bertelur sekitar 73-204 butir yang diletakkan pada bagian bawah kelopak bunga dan polong kedelai, berbentuk lonjong dan berukuran 0,6 mm. Telur muda berwarna putih mengkilap dan setelah tua menjadi jingga berbintik-bintik merah. Telur menetas pada umur kurang lebih 3-4 hari.
• Ulat yang baru menetas berjalan-jalan di permukaan polong selama beberapa waktu, kemudian menggerek ke dalam polong dan memangsa biji kedelai. Ulat berwarna hijau kekuningan sampai merah muda dengan bagian punggung bergaris hitam.
• Lama stadium ulat kurang lebih 12-19 hari, dengan rata-rata 15 hari.
• Pupa atau kepompong berada dalam tanah dengan kedalaman 2-3 cm, berwarna cokelat, berbentuk bulat lonjong dengan ukuran 1.5 cm.
• Lama stadium kepompong kurang lebih 8-13 hari dengan rata-rata 11 hari.
Gejala serangan :
• Ulat menggerek polong kedelai kemudian hidup dan tinggal di dalam polong dan memakan biji kedelai yang masih utuh.
• Ulat menyebabkan kerusakan pada polong muda dan tua.
• Ulat juga sering merusak bunga, yang pada akhirnya menyebabkan kegagaln pembentukan buah atau polong.
• Kerusakan polong muda mengakibatkan biji kedelai tidak berkembang dan polong rontok.
• Pada tingkat serangan tinggi, kerugian hasil dapat mencapai lebih dari 90%.
                                                                             






Klasifikasi
Kingdom        : animalia
filum               : arthropoda
class                : insecta
ordo                : Lepidoptera
family             : pyralidae
subfamily       : phycitinae
genus              : etiella
species             : etiella zinckenella

Gejala

Gejala kerusakan tanaman akibat serangan hama ini adalah terdapatnya bintik atau lubang berwarna cokelat tua pada kulit polong, bekas jalan masuk larva kedalam biji. Seringkali, pada lubang bekas gereka terdapat butir-butir kotoran kering yang berwarna coklat muda dan terikat benang pintal atau sisa-sisa bijiterbalut benang pintal.Merusak biji dengan menggerek kulit polong muda dan kemudian masuk sertamenggerek biji, sebelum menggerek larva baru menetas menutupi dirinyadengan selubung putih hingga ada bintik coklat tua sebagai jalan masuk hamatersebut.


Morfologi dan biologi

Hama ini mempunyai panjang tubuhnya antara 8-11 mm, panjang sayapnyaantara 19-27 mm,sayapnya lebih panjang daripada abdomen. Perkembangantelurnya antara 4-21 hari , larvanya antara 19-40 hari,sedangkan perkembangan pupanya antara 12-18 hari, umur imago lebih kurang 20 hari, rata-rataimagonya bertelur antara 100-600 butir telur dan perkembangannya tergantung pada suhu lingkungan. Ngengat hama ini berwarna keabu-abuan pada bagian tepi sayap ada pembatas berwarna kuning muda, rentangan sayapnya antara 24-27 mm. Telur berwarna putih mengilap dan berubah menjadi kemerah-merahan larvanya berwarna putihkekuningan. Kepala lebih besar dari pada badan dan berwarna coklat sampaihitam.








Ekologi

Penyebaran hama ini dominan pada daerah tropis.Hama ini umumnya
menyerang pada bulan mei hingga juni tetapi umumnya pada pada pertengahan bulan juni. Selain pada kedelai, hama ini juga menyerang Crotalaria striata,kacang tunggak, kacang kratok (Phaseolus lunatus), Tephrosia candida, kacanghijau dan kacang tanah

Siklus hidup

Telur diletakkan berkelompok 4-15 butir di bagian bawah daun, kelopak bunga atau padapolong.Telur berbentuk lonjong,diameter0,6mm.pada saatdiletakkan telur berbah kemerahan dan berwarna warna putih mengkilap,kemudian berwarna jingga ketika akan menetas. Setelah 3-4 hari, telur menetasdan keluar ulat berwarna putih kekuningan, kemudian berubah menjadi hijaudengan garis merah memanjang . Ulat instar 1 dan 2 menggerek polong daun,menggerek biji dan hidup di dalam biji. Setelah instar 2, ulat hidup di luar biji.Dalam satu polong sering dijumpai lebih dari 1 ekor ulat. Ulat instar akhir mempunyai panjang 13-15 mm dengan lebar 2-3 mm. Kepompong berawarnacoklat dengan panjang 8-10 mm dan lebar 2 mm, dibentuk dalam tanah denganterlebih dahulu membuat sel dari tanah. Setelah 9-15 hari, kepompong berubahmenjadi ngengat.

Pengendalian

Pengendalian hama penggerek polong sebaiknya dilakukan secara terpadu atau PHT yaitu suatu cara pengendalian hama yang didasarkan pada pertimbangan ekologi dan efisiensi ekonomi dalam rangka pengelolaan ekosistem yang berwawasan lingkungan yang berkelanjutan. Penggunaan pestisida merupakan alternative terakhir yang apabila serangan hama penggerek polong telah melampaui batas ambang kendali yaitu bila telah ditemukan kerusakan polong sekitar 2,5% atau terdapat 2 ekor ulat per tanaman saat tanaman kedelai berumur lebih dari 45 hari.
1. Pengolahan tanah minimum 1 (satu) kali
2. Jarak tanam 30 cm x 20 cm3. Cara tanam yaitu tunggal 2-3 cm
4. Jumlah tanaman per rumpun adalah 2 benih per lobang
5. Pemupukan Urea 50 kg, TSP 100 kg dan KCL 100 kg/ha
6. Penyiangan dilakukan 2 kali yaitu 20 dan 40 hari setelah tanam
7. Pembumbunan dilakukan 1 kali yaitu 20 hari setelah tanam
8. Pengendalian hama dan penyakit yaitu:- Untuk perlakuan benih digunakan Furadan minimal 3 gram- Selama penanaman digunakan Decis 2,5 EC dalam takaran 0,5 cc /liter dan Metonyl 2 cc per liter pada umur 25 hari setelah tanam.
9. Musuh alami menggunakan Parasitoid telur, Trichogrammatoid       ea bactrae bactrae (Hymenoptera: Trichogrammatidae). Parasit 
oid larva,Baeognatha spp.dan Phanerotoma sp. (Hymenoptera: Braconidae
10. Semprot insektisida









Tidak ada komentar:

Posting Komentar